tumbuhan tumbuhan langka

DAFTAR EMPAT PULUH JENIS TUMBUHAN LANGKA

 

NO

NAMA ILMIAH

FAMILY

1

Amorphophallus titanum

Araceae

2

Aquilaria beccariana

Thymelaeaceae

3

Aquilaira filaria

Thymelaeaceae

4

Aquilaira malaccensis

Thymelaeaceae

5

Aqualaira microcarpa

Thymelaeaceae

6

Borassodendron borneensis

Arecaceae

7

Ceratolobus glaucescens

Aracaceae

8

Cymbidium hartinahianum

Orchidaceae

9

Dendrobium capra

Orchidaceae

10

Diospyros celebica

Ebenaceae

11

Diospyros macrophylla

Ebenaceae

12

Durio kutejensis

Bombacaceae

13

Durio oxleyanus

Bombacaceae

14

Eusideroxylon zwageri

Lauracaea

15

Gyrinops verteeghii

Thymelaeaceae

16

Johannesteijsmannia altifrons

Areacaceae

17

Limnocitrus littoralis

Rutaceae

18

Musa acuminata var. alasensis

Musaceae

19

Musa acuminata var. nakaii

Musaceae

20

Musa accuminata var. rutilifes

Musaceae

21

Nenga gajah

Arecaceae

22

Pephiopedium kolopakingii

Orchidaceae

23

Paphiopedilum liemianum

Orchidaceae

24

Paphiopedilum mastersianum

Orchidaceae

25

Paphiopedilum premulinum var. purpurascens

Orchidaceae

26

Paphiopedilum victoria-mariae

Orchidaceae

27

Paraphalaenopsis denevei

Orchidaceae

28

Paraphalaenopsis laycockii

Orchidaceae

29

Paraphalaenopsis serpentilingua

Orchidaceae

30

Phalaenopsis amboinensis

Orchidaceae

31

Phalaenopsis gigantea

Orchidaceae

32

Phalaenopsis javanica

Orchidaceae

33

Rafflesia arnoldii

Rafflesiaceae

34

Rafflesia hasseltii

Rafflesiaceae

35

Rafflesia patma

Rafflesiaceae

36

Rafflesia rochussenni

Rafflesiaceae

37

Rafflesia zollingeriana

Rafflesiaceae

38

Salacca magnifica

Arecaceae

39

Stelechocarpus burahol

Annonaceae

40

Styrax benzoin

Styracaceae

 

Selain memprioritaskan pada koleksi-koleksi utamanya, penelitian konservasi berbasis ekologi di Kebun Raya disesuaikan dengan minat dan keahlian staf peneliti, fasilitas penelitian, dan ketersediaan dana. Penetapan penelitian prioritas perlu dibedakan dengan arti penting (importance) dari bidang-bidang penelitian yang relevan untuk Kebun Raya. Prioritas disini mengacu pada pertimbangan atau ranking waktu (time bond, state of being earlier in time) bukan penetapan atau pengukuran bahwa suatu bidang/topik lebih penting daripada bidang/topik lainnya (state of being more important in rank).

Penelitian konservasi berbasis ekologi yang perlu dilakukan di Kebun Raya meliputi aspek-aspek studi yang berkaitan dengan autekologi, biologi dan manajemen konservasi, reintroduksi dan pemulihan, serta eksplorasi/koleksi tumbuhan. Topik-topik studi dan penelitian ini meliputi pengkajian status konservasi dan populasi tumbuhan Indonesia terancam kepunahan, penyusunan/penetapan spesies prioritas dalam konservasi, kemerosotan dan monitoring tumbuhan terancam kepunahan, analisis viabilitas populasi dan risiko kepunahan tumbuhan terancam kepunahan, pengaruh faktor-faktor edafik dan abiotik terhadap kelimpahan dan pola distribusi spasial tumbuhan langka, pengkajian kelangkaan (rarity) dan kepunahan (extinction) tumbuhan, sintasan (survivorship), ancaman-ancaman dan gangguan-gangguan yang dihadapi tumbuhan langka, preferensi habitat tumbuhan terancam kepunahan, autekologi tumbuhan bernilai konservasi (langka, endemik, ekotipe, kunci, payung, indikator, atau invasif), teknik-teknik konservasi tumbuhan langka, perkecambahan dan pertumbuhan spesies-spesies terancam kepunahan, preservasi variasi genetik (termasuk biji), reintroduksi, pemulihan (recovery), dan restorasi. Dalam beberapa aspek (termasuk biologi molekuler tumbuhan langka), penelitian dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan Kelompok Penelitian Taksonomi dan Hortikultura.

Dengan demikian, Kelompok Penelitian Ekologi dan Konservasi di Pusat Konservasi Tumbuhan – Kebun Raya Bogor memberikan fokus pada penelitian-penelitian konservasi berbasis ilmu ekologi (terutama autekologi), bukan penelitian ekologi umum atau ekologi dasar. Berbeda dengan sinekologi yang memfokuskan pada komunitas dan ekosistem, autekologi memfokuskan pada spesies-spesies atau taksa-taksa tertentu, khususnya yang bernilai konservasi.

Dengan terbatasnya staf peneliti, prioritas studi dan penelitian diberikan pada famili-famili atau taksa-taksa yang besar (major collections) atau mempunyai nilai konservasi yang penting. Topik dan aspek penelitian ditentukan berdasarkan pada minat dan kompetensi peneliti dan masalah-masalah yang dihadapi oleh tumbuhan bernilai konservasi, dengan memperhatikan Rencana Strategis Kebun Raya dan program nasional (serta agenda global), sehingga kegiatan dan program yang dilaksanakan berintegrasi dengan misi lembaga dan agenda-agenda yang lebih luas.

Sejumlah taksa (group) yang perlu mendapat prioritas dan perlu segera diteliti termasuk anggrek (Paphiopedilum, Paraphalaenopsis dan Dendrobium), Rafflesia, Amorphophallus, Arecaceae (Pinanga, Calamus dan Borassus), Aquilaria (Thymelaeaceae), Gonystylus, Eusideroxylon, Shorea, Dipterocarpus, Nepenthes, Elatostema, Hoya, Garcinia, Mangifera, Aglaia, Alstonia, Alyxia, Anaxagorea, Rauvolfia dan beberapa jenis tumbuhan obat langka lainnya, paku terancam punah, Sapindaceae, Myristicaceae, Sonneratiaceae, Moraceae, Lecythidaceae, Piperaceae, Euphorbiaceae, Actinidiaceae, serta tumbuhan air terpilih.

Luaran-luaran penelitian konservasi berbasis ekologi meliputi spesimen-spesimen koleksi tumbuhan terancam kepunahan; status konservasi dan kategori kelangkaan tumbuhan Indonesia terancam kepunahan; database spesies dan rekomendasi lokasi bernilai konservasi; paket-paket modeling dan desain survei; teknik-teknik konservasi tumbuhan secara ex situ; pengusulan/penetapan key biodiversity area (KBA); pemulihan atau suplementasi populasi-populasi tumbuhan Indonesia terancam kepunahan; penetapan spesies-spesies prioritas untuk dikonservasi; koleksi spesies-spesies kunci, indikator dan payung; checklist; publikasi ilmiah dan buku-buku konservasi; serta rekomendasi-rekomendasi ilmiah untuk konservasi tumbuhan.

Leave a comment